Sabtu, 06 Desember 2014

Fitman GULMA



Tugas.
ILMU GULMA DAN PENGELOLAANNYA

Oleh :


Nama              :           F i t m a n
Stambuk         :           D1B1 12067



 










PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI
2014

















Bagaimana penjabaran tentang ke 4 pertimbangan pengendalian gulma dibawah :
1. Jenis-jenis gulma yang dominan

2. Gulma pada Tanaman budidaya utama

3. Alternatif pengendalian yang tersedia

4. Dampak ekonomi dan ekologi


J A W A B A N

1. Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Beberapa jenis gulma yang dapat merugikan adalah Alang-alang (imperata cylindrica), rumput gerinting (Cynodon dactylon). Rumput teki (Cyperus rotundus), krokot (Portuaca spp), bayam duri (Amaranthus spinosus), sikejut berduri (Mimosa Invisa), rumput wedusan (Ageratum conyzoides), rumput lawatan (Merrenia Spp) dan lain-lain. Di daerah yang mempunyai curah hujan tinggi, lebih dari 2.000mm/tahun pertumbuhan gulma relatif tinggi.
Persaingan antara gulma dengan tanaman yang kita usahakan dalam mengambil unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah dan penerimaan cahaya matahari untuk proses fotosintesis, menimbulkan kerugian-kerugian dalam produksi baik kualitas maupun kuantitas. Adanya persaingan gulma dapat mengurangi kemampuan tanaman untuk berproduksi. Persaingan atau kompetisi antara gulma dan tanaman yang kita usahakan di dalam menyerap unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah, dan penerimaan cahaya matahari untuk proses fotosintesis, menimbulkan kerugian-kerugian dalam produksi baik kualitas dan kuantitas.

2. Gulma tanaman budidaya utama

            Gulma adalah sebagai tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak dikehendaki tumbuh pada areal pertanaman. Gulma secara langsung maupun tidak langsung merugikan tanaman budidaya. Pengenalan suatu jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan bentuk pertumbuhanya.
            Gulma antara lain berasal dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan atau spesies baru yang telah berkembang sejak timbulnya pertanian. Gulma dapat menyebabkan kerugian pada berbagai bidang kehidupan. Pada bidang pertanian, gulma dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman. Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Kandungan alelopati pada gulma juga dapat menekan pertumbuhan tanaman utama.
            Sebagai contoh, eceng gondok (Eichornia crassipes) pada awalnya merupakan tanaman hias, namun dengan berjalannya waktu eceng gondok ini menjadi gulma perairan.  Di Rawa Pening gulma eceng gondok hampir menutupi seluruh permukaan perairan. Mikania cordata pada awalnya juga merupakan tanaman penutup tanah, namun dengan berjalannya waktu menjadi gulma di perkebunan karet.  Rumput Guatemala yang merupakan makanan ternak/penutup tanah di Indonesia, namun di Malaysia menjadi gulma.

3. Alternatif Pengendalian Yang Tersedia

·      Pengendalian dengan upaya preventif (pembuatan peraturan/perundangan, karantina, sanitasi dan peniadaan sumber invasi). Tindakan paling dini dalam upaya menghindari kerugian akibat invasi gulma adalah pencegahan (preventif). Pencegahan dimaksud untuk mengurangi pertumbuhan gulma agar usaha pengendalian sedapat mungkin dikurangi atau ditiadakan.
·        Kultur Teknis
Implementasi kultur teknis dilakukan dengan penanganan kacangan untuk menyaingi pertumbuhan gulma pada tanaman kelapa sawit fase Tanaman Belum Menghasilkan (TBM).
1. Penanaman jenis tanaman yang cocok dengan kondisi tanah.
2. Penanaman rapat agar tajuk tanaman segera menutup ruang kosong.
3. Pemupukan yang tepat untuk mempercepat pertumbuhan tanaman sehingga mempertinggi daya saing tanaman terhadap gulma.
4. Pengaturaan waktu tanam dengan membiarkan gulma tumbuh terlebih dahulu kemudian dikendalikan dengan praktek budidaya tertentu
·       Rotasi Tanaman (Crop Rotation)Rotasi tanaman atau pergiliran tanaman  sebenarnya bertujuan memanfaatkan tanah, air, sinar matahari dan waktu secara optimum sehingga diperoleh hasil yang memadai. Dengan pergiliran tanaman maka pada umumnya permukaan tanah akan selalu tertutup oleh naungan daun tanaman, sehingga gulma tertekan.
·            Tanaman Penutup Tanah (Legum Cover Crop-LCC) atau Sering disebut tanaman pelengkap (smother crops) atau tanaman pesaing (competitive crops). Sebagai tanaman penutup tanah biasa digunakan tanaman kacang-kacangan (leguminosae) karena selain dapat tumbuh secara cepat sehingga cepat menutup tanah tetapi dapat juga digunakan sebagai pupuk hijau.

4.  Dampak Ekonomi dan Ekologi

Ø  Persaingan antara tanaman utama sehingga mengurangi kemampuan berproduksi, terjadi persaingan dalam pengambilan air, unsur-unsur hara dari tanah, cahaya dan ruang lingkup.
Ø  Pengotoran kualitas produksi pertanian, misalnya pengotoran benih oleh biji-biji gulma.
Ø  Gangguan kelancaran pekerjaan para petani, misalnya adanya duri-duri Amaranthus spinosus, Mimosa spinosa di antara tanaman yang diusahakan.
Ø  Perantara atau sumber penyakit atau hama pada tanaman, misalnya Lersia hexandra dan Cynodon dactylon merupakan tumbuhan inang hama ganjur pada padi.
Ø  Gangguan kesehatan manusia, misalnya ada suatu gulma yang tepung sarinya menyebabkan alergi.
Ø  Kenaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian, misalnya menambah tenaga dan waktu dalam pengerjaan tanah, penyiangan, perbaikan selokan dari gulma yang menyumbat air irigasi.
Ø  Gulma air mngurangi efisiensi sistem irigasi, yang paling mengganggu dan tersebar luas ialah eceng gondok (Eichhornia crssipes). Terjadi pemborosan air karena penguapan dan juga mengurangi aliran air. Kehilangan air oleh penguapan itu 7,8 kali lebih banyak dibandingkan dengan air terbuka. Di Rawa Pening gulma air dapat menimbulkan pulau terapung yang mengganggu penetrasi sinar matahari ke permukaan air, mengurangi zat oksigen dalam air dan menurunkan produktivitas air.
Dalam kurun waktu yang panjang kerugian akibat gulma dapat lebih besar daripada kerugian akibat hama atau penyakit. Di negara-negara sedang berkembang (Indonesia, India, Filipina, Thailand) kerugian akibat gulma sama besarnya dengan kerugian akibat hama.


semoga bermanfaat........thanks.
 salam revolusi:"