Tugas.
ILMU GULMA DAN
PENGELOLAANNYA
Oleh :
Nama : F i t m a n
Stambuk : D1B1 12067
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
Bagaimana
penjabaran tentang ke 4 pertimbangan pengendalian gulma dibawah :
1. Jenis-jenis gulma yang dominan
2. Gulma pada Tanaman budidaya utama
3. Alternatif pengendalian yang
tersedia
4. Dampak ekonomi dan ekologi
J A W A B A N
1. Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan
pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.
Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses
produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu
pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Beberapa jenis gulma yang dapat
merugikan adalah Alang-alang (imperata cylindrica), rumput gerinting (Cynodon
dactylon). Rumput teki (Cyperus rotundus), krokot (Portuaca spp), bayam duri
(Amaranthus spinosus), sikejut berduri (Mimosa Invisa), rumput wedusan
(Ageratum conyzoides), rumput lawatan (Merrenia Spp) dan lain-lain. Di daerah
yang mempunyai curah hujan tinggi, lebih dari 2.000mm/tahun pertumbuhan gulma
relatif tinggi.
Persaingan
antara gulma dengan tanaman yang kita usahakan dalam mengambil unsur-unsur hara
dan air dari dalam tanah dan penerimaan cahaya matahari untuk proses
fotosintesis, menimbulkan kerugian-kerugian dalam produksi baik kualitas maupun
kuantitas. Adanya persaingan gulma dapat mengurangi kemampuan tanaman untuk
berproduksi. Persaingan atau kompetisi antara gulma dan tanaman yang kita
usahakan di dalam menyerap unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah, dan
penerimaan cahaya matahari untuk proses fotosintesis, menimbulkan kerugian-kerugian
dalam produksi baik kualitas dan kuantitas.
2. Gulma tanaman budidaya utama
Gulma adalah sebagai tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak
dikehendaki tumbuh pada areal pertanaman. Gulma secara langsung maupun tidak
langsung merugikan tanaman budidaya. Pengenalan suatu jenis gulma dapat
dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan bentuk
pertumbuhanya.
Gulma antara lain berasal dari
spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan atau
spesies baru yang telah berkembang sejak timbulnya pertanian. Gulma dapat
menyebabkan kerugian pada berbagai bidang kehidupan. Pada bidang pertanian,
gulma dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman. Penurunan kuantitas hasil
tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam
memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara, ruang tumbuh dan udara
yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Kandungan alelopati pada gulma
juga dapat menekan pertumbuhan tanaman utama.
Sebagai contoh, eceng
gondok (Eichornia crassipes) pada awalnya merupakan tanaman hias, namun
dengan berjalannya waktu eceng gondok ini menjadi gulma perairan. Di
Rawa Pening gulma eceng gondok hampir menutupi seluruh permukaan
perairan. Mikania cordata pada awalnya juga merupakan tanaman
penutup tanah, namun dengan berjalannya waktu menjadi gulma di perkebunan
karet. Rumput Guatemala yang merupakan makanan ternak/penutup tanah
di Indonesia, namun di Malaysia menjadi gulma.
3. Alternatif Pengendalian Yang
Tersedia
·
Pengendalian dengan upaya preventif (pembuatan
peraturan/perundangan, karantina, sanitasi dan peniadaan sumber invasi).
Tindakan paling dini dalam upaya menghindari kerugian akibat invasi gulma
adalah pencegahan (preventif). Pencegahan dimaksud untuk mengurangi pertumbuhan
gulma agar usaha pengendalian sedapat mungkin dikurangi atau ditiadakan.
·
Kultur Teknis
Implementasi
kultur teknis dilakukan dengan penanganan kacangan untuk menyaingi pertumbuhan
gulma pada tanaman kelapa sawit fase Tanaman Belum Menghasilkan (TBM).
1. Penanaman
jenis tanaman yang cocok dengan kondisi tanah.
2. Penanaman
rapat agar tajuk tanaman segera menutup ruang kosong.
3. Pemupukan
yang tepat untuk mempercepat pertumbuhan tanaman sehingga mempertinggi daya
saing tanaman terhadap gulma.
4. Pengaturaan waktu tanam dengan membiarkan
gulma tumbuh terlebih dahulu kemudian dikendalikan dengan praktek budidaya
tertentu
·
Rotasi
Tanaman (Crop Rotation)Rotasi tanaman atau pergiliran tanaman sebenarnya bertujuan memanfaatkan tanah, air,
sinar matahari dan waktu secara optimum sehingga diperoleh hasil yang memadai.
Dengan pergiliran tanaman maka pada umumnya permukaan tanah akan selalu
tertutup oleh naungan daun tanaman, sehingga gulma tertekan.
·
Tanaman Penutup Tanah (Legum Cover
Crop-LCC) atau
Sering disebut tanaman pelengkap (smother crops) atau tanaman pesaing
(competitive crops). Sebagai tanaman penutup tanah biasa digunakan tanaman
kacang-kacangan (leguminosae) karena selain dapat tumbuh secara cepat sehingga
cepat menutup tanah tetapi dapat juga digunakan sebagai pupuk hijau.
4. Dampak Ekonomi dan Ekologi
Ø Persaingan
antara tanaman utama sehingga mengurangi kemampuan berproduksi, terjadi
persaingan dalam pengambilan air, unsur-unsur hara dari tanah, cahaya dan ruang
lingkup.
Ø Pengotoran
kualitas produksi pertanian, misalnya pengotoran benih oleh biji-biji gulma.
Ø Gangguan
kelancaran pekerjaan para petani, misalnya adanya duri-duri Amaranthus
spinosus, Mimosa spinosa di antara tanaman yang diusahakan.
Ø Perantara atau
sumber penyakit atau hama pada tanaman, misalnya Lersia hexandra dan Cynodon
dactylon merupakan tumbuhan inang hama ganjur pada padi.
Ø Gangguan
kesehatan manusia, misalnya ada suatu gulma yang tepung sarinya menyebabkan
alergi.
Ø Kenaikkan
ongkos-ongkos usaha pertanian, misalnya menambah tenaga dan waktu dalam
pengerjaan tanah, penyiangan, perbaikan selokan dari gulma yang menyumbat air
irigasi.
Ø Gulma air
mngurangi efisiensi sistem irigasi, yang paling mengganggu dan tersebar luas
ialah eceng gondok (Eichhornia crssipes). Terjadi pemborosan air karena
penguapan dan juga mengurangi aliran air. Kehilangan air oleh penguapan itu 7,8
kali lebih banyak dibandingkan dengan air terbuka. Di Rawa Pening gulma air
dapat menimbulkan pulau terapung yang mengganggu penetrasi sinar matahari ke
permukaan air, mengurangi zat oksigen dalam air dan menurunkan produktivitas
air.
Dalam kurun
waktu yang panjang kerugian akibat gulma dapat lebih besar daripada kerugian
akibat hama atau penyakit. Di negara-negara sedang berkembang (Indonesia,
India, Filipina, Thailand) kerugian akibat gulma sama besarnya dengan kerugian
akibat hama.
semoga bermanfaat........thanks.
salam revolusi:"